Pelatihan membuat PTK
![Hasil gambar untuk guru](https://hidingprinceofborneo.files.wordpress.com/2014/06/wpid-guru-dan-sd-smp_.jpg?w=430)
Materi pelatihan diberikan oleh Bapak Idris Apandi
Widyaiswara LPMP Jawa Barat, Penulis Artikel, Penulis Buku, dan Pembicara pada Seminar-seminar Pendidikan No. HP 0878 2163 7667.
Penelitian Pendidikan merupakan cara untuk memperoleh informasi yang bisa dipertanggungjawabkan sebagai upaya untuk memahami proses kependidikan.
Untuk jenis-jenis dari penelitian pendidikan sendiri dibagi menjadi 6 bagian yakni :
Penelitian Deskriptif
Penelitian ini berusaha untuk menggambarkan suatu kegiatan penelitian yang dilakukan terhadap objek-objek tertentu dengan cara sistematis dan jelas.
Penelitian Eksperimen
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 3 persyaratan yaitu peneliti harus melakukan kegiatan mengontrol, kemudian memanipulasi serta melakukan observasi.
Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian ini merupakan bentuk penelitian terhadap refleksi diri berdasarkan yang sudah dilakukan partisipan selama ini dalam situasi-situasi sosial (pendidikan) agar bisa memperbaiki praktek yang dilakukannya.
Penelitian Kualitatif
Metode penelitian ini yang sering kali digunakan untuk melakukan penelitian terhadap kondisi objek alamiah.
Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian ini yang digunakan untuk meneliti sampel atau populasi tertentu.
R & D
Research an Development atau penelitian dan pengembangan ini merupakan strategi yang ampuh untuk memperbaiki praktek. Maksudnya untuk mengembangkan produk baru.
kali ini saya akan membahas sedikit tentang Penelitian Tindakan Kelas
PTK atau Penelitian Tindakan kelas merupakan suatu kegiatan reaserch sederhana untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar, tujuannya adalah membantu guru memperbaiki cara mengajarnya. budaya meneliti ini mulai digiatkan oleh Kementerian Pendidikan sejak dari guru TK, tidak hanya bagi pendidikan tingkat mahasiswa (dosen) yang memang menjadi salah satu dari tugasnya.
dilakukannya PTK adalah dalam rangka guru bersedia untuk mengintropeksi, bercermin, merefleksi atau mengevalusi dirinya sendiri sehingga kemampuannya sebagai seorang guru/pengajar diharapkan cukup professional untuk selanjutnya, diharapkan dari peningkatan kemampuan diri tersebut dapat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas anak didiknya, baik dalam aspek penalaran; keterampilan, pengetahuan hubungan sosial maupun aspek-aspek lain yang bermanfaat bagi anak didik untuk menjadi dewasa.
- PTK Diagnostik; yang dimaksud dengan PTK diagnostik ialah penelitian yang dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan. Dalam hal ini peneliti mendiagnosia dan memasuki situasi yang terdapat di dalam latar penelitian. Sebagai contohnya ialah apabila peneliti berupaya menangani perselisihan, pertengkaran, konflik yang dilakukan antar siswa yang terdapat di suatu sekolah atau kelas.
- PTK Partisipan; suatu penelitian dikatakan sebagai PTK partisipan ialah apabila orang yang akan melaksanakan penelian harus terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan. Dengan demikian, sejak penencanan panelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencacat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil panelitiannya. PTK partisipasi dapat juga dilakukan di sekolah seperti halnya contoh pada butir a di atas. Hanya saja, di sini peneliti dituntut keterlibatannya secara langsung dan terus-menerus sejak awal sampai berakhir penelitian.
- PTK Empiris; yang dimaksud dengan PTK empiris ialah apabila peneliti berupaya melaksanakan sesuatu tindakan atau aksi dan membukakan apa yang dilakukan dan apa yang terjadi selama aksi berlangsung. Pada prinsipnya proses penelitinya berkenan dengan penyimpanan catatan dan pengumpulan pengalaman penelti dalam pekerjaan sehari-hari.
- PTK Eksperimental; yang dikategorikan sebagai PTK eksperimental ialah apabila PTK diselenggarakan dengan berupaya menerapkan berbagai teknik atau strategi secara efektif dan efisien di dalam suatu kegiatam belajar-mengajar. Di dalam kaitanya dengan kegitan belajar-mengajar, dimungkinkan terdapat lebih dari satu strategi atau teknik yang ditetapkan untuk mencapai suatu tujuan instruksional. Dengan diterapkannya PTK ini diharapkan peneliti dapat menentukan cara mana yang paling efektif dalam rangka untuk mencapai tujuan pengajaran
![Hasil gambar untuk situasi kelas kreatif](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNvb2gWtv599snIjwO-mCTIA_AUF_ySzC1myxVuT3sES2L-OGhBYiloO1LaTpu0rpyQkjKAwOh8Zk10tGqJK6G_JWD8M_Klri9OjPZ-_lGPOPAXtLtxMAZvjvo75qEjqTfa3mrIg-qkkI/s1600/15-classroom-management.jpg)
kebanyakan yang berkembang dan digunakan adalah PTK Eksperimental dengan 2 siklusnya.
secara singkat, pada dasarnya PTK terdiri dari 4 (empat) tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan: (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting).
PTK merupakan curhatan guru terhadap keadaan/respon dari kelasnya atau siswa terhadap suatu materi pembelajaran. Nah dituliskan secara ilmiah dan berdasarkan bukti dan fakta, yang dibutuhkan dalam penyusunan atau pembuatan PTK adalah kemauan, tekad dan ketekunan, bukan kepandaian, bukan kehebatan... yang susah adalah mindset dan cara pandang para guru yang masih menganggap PTK merupakan beban, susah dan membingungkan.
PTK sejauh ini masih dibuat hanya berdasarkan tuntutan tugas dan untuk kenaikan pangkat, belum menjadi suatu kebutuhan.
semangat ber PTK rekan rekan guruku...
Komentar
Posting Komentar